Sudah Sampai Mana Pembangunan IKN?

Ada yang tahu Kota New York, Los Angeles, Washington DC di Amerika?

Kota-kota ini adalah sebuah contoh bagaimana ibukota negara, pusat pemerintahan, berbeda kota, terpisah dari pusat pertumbuhan ekonomi. 

Washington DC bahkan disetting hanya sebagai pusat pemerintahan. Kotanya ga terlalu ramai, tenang, ga hiruk pikuk, apalagi macet. Sebaliknya yang kita tahu, New York, salah satu kota besar di Amerika sangat ramai dan sibuk, bahkan seringkali macet. Begitu juga Los Angeles yang terkenal sebagai pusat industri film. Kota-kota besar yang jadi pusat pertumbuhan ekonomi terpisah.

Ketika gagasan pemindahan ibukota dilempar, saya langsung membayangkan dua kota, New York dan Washington DC.

Membayangkan Jakarta tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, while ibukota nusantara (IKN) jadi pusat pemerintahan, kota yang tenang dan tidak riweuh dengan berbagai aktifitas ekonomi, murni urusan pemerintahan negara saja. 

Rupanya, apa yang saya bayangkan itu hampir mendekati kenyataan. Saat hari Pahlawan 10 November lalu, saya bersama teman-teman influencer mendengarkan paparan tentang progress IKN di restoran kembanggoela_id di daerah Sudirman, Jakarta.


Temu Influencer IKN
Temu Influencer IKN


Hadir sebagai pembicara ibu Septriana Tangkari dari ditjen Kominfo yang memfasilitasi acara ini. Bu Septri menyebutkan bahwa tantangan Kominfo adalah menyampaikan progress pembangunan IKN kepada masyarakat dengan bahasa yang lebih mudah dan sederhana.

Temu influencer ini merupakan salah satu cara yang dilakukan Kominfo dalam rangka menyampaikan info terkini tentang IKN kepada masyarakat. Para influencer punya magnet kuat bagi pengikutnya. Melalui kanal-kanal influencer ini lah diharapkan informasi-informasi yang benar tentang IKN bisa tersampaikan, bukan berita hoax yang tidak jelas asal usulnya.

Lalu Bapak Danis Hidayat Sumadilaga, kepala Balitbang PUPR, ketua satgas pembangunan infrastruktur IKN, menyebutkan progress IKN hingga kini sudah mencapai 54%. 

Pembangunan IKN dilakukan secara bertahap, mulai tahap I-IV, hingga menjadi ibukota yang maju dan modern pada tahun 2045. Beberapa infrastruktur dasar yang dibutuhkan sebuah tata kota sudah lebih dulu dibangun, seperti bendungan, sarana prasarana air bersih, air minum, listrik, dsb sudah disediakan, sedang dalam progress pembangunan. 

Kompleks pemerintahan pun sedang dalam tahap pembangunan. Sarana dan prasarana jalan, jalan tol, dsb juga terus dilakukan. Termasuk sarana tempat tinggal untuk ASN sedang disiapkan.

Saya sempat bertanya kepada pak Danis, apakah nantinya IKN akan mempunyai bandara tersendiri? Yess, layaknya sebuah ibukota, apalagi ibukota negara, ga mungkin kan ga punya bandara sendiri, masa numpang sama kota tetangga. Nantinya tamu-tamu negara susah dong kalau mau ketemu presiden langsung 🤭. 

FYI, selama bandara IKN belum selesai dibangun, kota paling dekat untuk mendarat adalah Samarinda atau Balikpapan, lalu dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju IKN. Menurut pak Danis, dibuatkan akses tol khusus agar bisa lebih cepat mengunjungi IKN, sebelum Bandara sepenuhnya selesai.

Oh ya, yang termasuk dalam pembangunan tahap I, selain pembangunan infrastruktur dasar, gedung, perumahan, prasarana jalan, kantor pemerintahan, dsb, juga termasuk pemindahan ASN dari Jakarta ke IKN. Pemindahan ini akan mulai dilakukan secara bertahap mulai bulan Juni tahun 2024. 

Sementara itu, Pak Troy Pantouw, juru bicara otorita IKN menyebutkan, IKN dibangun dengan konsep sustainable dan green living. Semua konsep pembangunan harus lah ramah lingkungan. Jika ada yang menyebutkan bahwa pembangunan IKN ini memangkas luasan rain forest Indonesia, maka pak Troy akan mengatakan "justru dengan pembangunan IKN ini, pohon-pohon ditumbuhkan kembali".

Ada 65% cakupan ibukota negara menjadi wilayah hutan baru dengan konsep khusus.



Wah menarik banget ya. Bahkan Pak Troy menyebutkan nantinya kendaraan di IKN juga dibuat minim karbon, kalau perlu listrik semua. Malah kabarnya ada kendaraan semacam drone yang bisa terbang. Wuiiih, udah kayak di kota-kota gambaran masa depan.

Pak Troy juga menyebutkan, saat mereka mengundang beberapa influencer datang melihat langsung progress pembangunan IKN, banyak yang takjub dan ga percaya. Ini lah yang disebut walk the talk. Lihat sendiri baru percaya. Setelah lihat sendiri, mereka pun ga segan-segan berbagi pengalaman itu ke followernya, jadi berita kepada kawan yang menarik kan?

So, kalau beberapa influencer sudah diundang ke IKN, apakah besok-besok akan jadi giliranmu? Who knows?

Kalau teman-teman tertarik mengikuti progress pembangunan IKN, follow terus ya info-info dari PUPR, Kominfo, follow @pojokliterasidjkp, @ikn_id buat updatenya.

Komentar

Postingan Populer