Remaja Perlu Pendampingan?

Memasuki masa pandemi 2020 lalu, saya tak lagi melanjutkan mengajar di sebuah perguruan tinggi swasta. Selain karena masalah pandemi, ada pembatasan, ada masalah internal kampus juga yang membuat saya terpaksa memilih "cuti" sementara sampai hak-hak saya ditunaikan.




Praktis sejak itu saya tak banyak melakukan kegiatan di luar rumah. Sesekali aja keluar kalau ada undangan jadi narasumber, undangan liputan, dsb. Tapi mostly waktu saya jadi lebih banyak di rumah.

Kebetulan banget satu per satu anak-anak yang di pondok lulus dan punya banyak waktu di rumah, Falda yang bungsu juga memasuki masa remaja dan butuh pendampingan. Butuh pendampingan? Loh, anak remaja kan udah gede, kan udah ga perlu lagi ditongkrongin atau ditungguin. 

Eits, jangan salah. Justru masa remaja ini krusial banget. Mereka justru butuh banyak didampingi.

Berangkat dari pengalaman saya jaman dulu. Mama saya tuh ibu rumah tangga murni, tapi cukup sibuk dan punya banyak kegiatan. Mulai pengajian, ikut kursus ini itu, arisan, senam, dsb. Belum kalau ada kegiatan tour bersama teman-teman senamnya, mama pasti ikut.

Dan entah kenapa, tiap kali mama berkegiatan di luar, kami-kami jadi ga begitu betah di rumah. Padahal ya saya ga sendiri, ada 3 adik dan ART juga. Tapi saya memilih ikut pergi 😂, entah ngemall, atau main ke rumah teman, aneh kan? Nah adik-adik saya juga sama 🤣.

So, entah bagaimana hubungannya, saya jadi berpikir, ketika anak-anak sudah remaja, mereka tetap butuh figur orang tua "hadir", mudah "dijangkau", sewaktu-waktu butuh curhat, selalu available, dsb. Ga harus kedua orangtua, salah satu pun ok, lebih bagus lagi kalau keduanya hadir. Tapi, umumnya ayah kerja ya, jadi ya minimal figur ibu hadir.

Ya, kalau jaman sekarang, ga hadir secara fisik, mungkin tetap hadir melalui chat, video call, voice call, dsb seperti teman-teman saya yang menyempatkan video call anaknya di sela-sela kerjaan kantornya. Ini bisa jadi salah satu cara membangun bonding dengan anak. 

Sementara saya, punya privilege hadir secara fisik di rumah, ya hadir di rumah lah yang saya lakukan. Walau kebetulan suami juga punya privilege kerja di rumah, ya Alhamdulillah kami bisa menemani dan mendampingi anak-anak dari rumah. 

Kami sadar, masa remaja anak-anak tidak lama, ya dijalani saja, anak-anak butuh kami. Sewaktu-waktu mereka butuh curhat, pengen langsung cerita. Kalau ayah atau bundanya selalu ada, mereka kan bisa curhat kapan aja, ga pakai tertunda-tunda. 

So, kalau ditanya, apakah remaja perlu pendampingan? Perlu banget!
Walau fisik mereka sudah hampir seperti dewasa, tapi secara pikiran dan emosi masih belum stabil, masih banget butuh bimbingan dan arahan dari orangtuanya. 

Pada saat sesi-sesi curhat kita bisa menyelipkan nilai-nilai yang penting buat mereka, dengan cara yang asyik tentunya ya, bukan dengan menggurui, ntar anaknya malah bete 🤣. 

Kadang orangtua juga harus peka, kapan harus mengerem diri untuk tidak memberikan masukan atau nasihat-nasihat yang ga perlu. 

Lah kog jadi panjang. Eh ini pernah saya bahas di blog lama tentang trik berkomunikasi dengan remaja. Mungkin nanti akan saya bahas lagi.

Komentar

Postingan Populer